Kirinya cedera, kanannya luka
Masih diredah semak berduri
Kirinya dia, kananpun dia
Masihku buntu apa dicari
Aku anak kurang berjaya
Selalu resahkan ayah dan ibu
Tiada milikku atas dunia
Mengapa perhatian yang aku buru
Kurawat luka kubasuh darah
Kubalut anduh lukanya parah
Kusangka anduhku kan mampu memapah
Rupanya lukamu semakin berdarah
Dari jinak bermanja manja
Baik buas kubuat bela
Dari aku menjadikannya leka
Baik aku mengundurkan rasa
Sunday 30 December 2012
Cuma biasa
Aku bukan sang maharupa
Aku cuma mahu jadi yang biasa
Yang dipandang tak hina diacuh tak sengaja
Aku bukanlah seorang rupawan
Aku layaknya sebiasa perempuan
Yang dikenal akrab, disayang teman
Yang tak diajuk ucapan, tak diperguna tanpa perasaan
Aku memang gadis biasa
Tinggal di kota
Tak reti apa apa
Ikut wasangka untuk matangkan rasa
Selalu memburuk apa dijangka
Agar aku takut, tak selalu rasa selesa
Aku cuma gadis biasa
Bukan idamanmu apatah lagi mereka
Yang tak berilmu setinggi yang kau sangka
Yang tak cantik apalagi jelita rupa
Masa laluku juga biasa biasa
Mungkin masa depanku kau juga boleh jangka
Aku seorang biasa
Yang tak mampu menawan rasa
Aku cuma mahu jadi yang biasa
Yang dipandang tak hina diacuh tak sengaja
Aku bukanlah seorang rupawan
Aku layaknya sebiasa perempuan
Yang dikenal akrab, disayang teman
Yang tak diajuk ucapan, tak diperguna tanpa perasaan
Aku memang gadis biasa
Tinggal di kota
Tak reti apa apa
Ikut wasangka untuk matangkan rasa
Selalu memburuk apa dijangka
Agar aku takut, tak selalu rasa selesa
Aku cuma gadis biasa
Bukan idamanmu apatah lagi mereka
Yang tak berilmu setinggi yang kau sangka
Yang tak cantik apalagi jelita rupa
Masa laluku juga biasa biasa
Mungkin masa depanku kau juga boleh jangka
Aku seorang biasa
Yang tak mampu menawan rasa
Thursday 27 December 2012
Patah sayap
Aku ibarat burung yang terbang
Bergantung sayap di kepak nan dua
Apa diharap barang yang hilang
Rasa dah pergi serbuk pun tak ada
Suatu hari sayapku patah
Hampir sebulan kusembunyi diri
Suatu hari hatiku susah
Perisa apapun aku tak sudi
Takdir Tuhan aku dirawat
Oleh manusia yang budinya tinggi
Ibarat awan berjalan tersesat
Masihku yakin ukirannya seni
Nikmat Tuhan aku dah sihat
Sayap tak ada tapi senang dihati
Kerana ini hari Jumaat
Esok esoklah aku bersedih
Sunday 16 December 2012
Puji Ilahi
Janggut sikit misai tak ada
Rupanya persis idaman hati
Sausai dapat apa diminta
Jangan lupa puji Ilahi
sangka baik, jauhi iri
Adapula jarumnya kasih benangnya sayang
Dan mungkin manikam tak mengenal jauhari
Bersangkalah baik, perasaanmu kan tenang
Serulah kepercayaan..dan jauhi iri
ajaib & cinta
Sebalik 7 keajaiban dunia
Sebenar ajaib angka 7 kesukaan DIA
Sebalik cinta yang ditakrif manusia
Sebenarnya ia sebuah precursor..menuntun kita kpd yg dicinta
Friday 14 December 2012
Aib
Maka aib orang bila terbuka biar rahsia
Harapnya pulang aib kita terjaga juga
Dan bila aib ditunjuk langsung dari Yang Esa
Mungkin sebuah peringatan untuk pelaku dan teman2nya
Semoga terpelihara ukhuwah yang ada
Sesungguhnya Allah lah yang paling layak menghukum hamba hambaNYA
Allah Maha Pemakbul doa
Sesungguhnya kupercaya
Allah Maha Pemakbul doa
Yang kan menuntunku kejalan yang benar
Jalan yang dituntunNya mereka yang diberi nikmat
Bukan jalan yang dimurka,bukan jalan yang sesat
Allah kan Maha Mendengar, Maha Melihat
Yang aku berulang minta dengan penuh berharap
Mustahil nian DIA abaikan
Sesungguhnya aku yang sering berbuat silap
Yang mengabur doa mungkin cuma sebuah kelekaan
Kelekaan dari bersangka baik dengan Tuhan
Budi bahasa budaya kita
Budi bahasa pemayung bangsa
Dan mereka lebih cemburukan kita
Kita kan tinggi dek pusaka budaya
Ada agama, ada adatnya
Ada cara hidup yang sepatutnya
Harapnya lepa tak membaratkan cara
Harap kan berpijak dibumi yang nyata
Ayuh condong ke timur semula
Semoga tanah air kan lebih dicinta
Supaya merdeka lebih nampak pada gayanya
Bukan semakin lama semakin dijajah pengaruh luar
Kita kan ada identiti sendiri juga
Dan mereka lebih cemburukan kita
Kita kan tinggi dek pusaka budaya
Ada agama, ada adatnya
Ada cara hidup yang sepatutnya
Harapnya lepa tak membaratkan cara
Harap kan berpijak dibumi yang nyata
Ayuh condong ke timur semula
Semoga tanah air kan lebih dicinta
Supaya merdeka lebih nampak pada gayanya
Bukan semakin lama semakin dijajah pengaruh luar
Kita kan ada identiti sendiri juga
Thursday 13 December 2012
=)
Dari Kajang ke Johor Bharu
Niat hati nak mengejar cita
Jika dah merah terlihat biru
Bagaimana kaca dapat kubeza
Dari rumah terasa mahu
Bila keluar tak kisah pula
Dari asyik menanggung keliru
Baik waswas kuketepi saja
Niat hati nak mengejar cita
Jika dah merah terlihat biru
Bagaimana kaca dapat kubeza
Dari rumah terasa mahu
Bila keluar tak kisah pula
Dari asyik menanggung keliru
Baik waswas kuketepi saja
Tuesday 11 December 2012
Tiada
Maunya kawin, ubatnya sabar
Takutkan lama kan menyusah hati
Dimanalah sebenarnya abang belajar
Pandai mencari isyarat hati
Harapkan bunga kan bercabang cabang
Kubaja kugembur, air sebaldi
Harapkan cinta dari cik abang
Sampaikan tidurpun kutermimpi mimpi
Uraikan tampi bawa ke kali
Masuk periuk kutanak bubur
Bolehkah nanti berkhabar lagi
Buat sekarang adik nak tidur
Takutkan lama kan menyusah hati
Dimanalah sebenarnya abang belajar
Pandai mencari isyarat hati
Harapkan bunga kan bercabang cabang
Kubaja kugembur, air sebaldi
Harapkan cinta dari cik abang
Sampaikan tidurpun kutermimpi mimpi
Uraikan tampi bawa ke kali
Masuk periuk kutanak bubur
Bolehkah nanti berkhabar lagi
Buat sekarang adik nak tidur
I wish
I wish I had gone
To the ways that I've chosed so long
I wish u have born
With all the things that I would belong
To the ways that I've chosed so long
I wish u have born
With all the things that I would belong
Tuesday 4 December 2012
Kalaupun
Kalaupun dunia berjuta warnanya
bila malam...perasaan tetap merasa suram
Kalaupun dunia ketiga nisbah air semuanya
Bila kemarau...tetap saja rasa dahaga
Berkeringat dari kepala
Berbekas bahang dikulit muka
Dan kalaupun sejuta wanita menisbah seorang jejaka
Tetap dunia tak terasa adilnya
Seorang pemuda menanggung semuanya
Termasuk pahala dosa
Termasuk biaya belanja
Kalau cinta ibarat kolah dan rindu ibarat airnya
Kalaupun penuh sekolah jernihnya sentiasa terjaga
Tetap cinta terasa bahaya
Bila percaya tak mampu kusua
Bila hatiku tak menemukan hatinya
Kalaupun aku pendamping dia menemu bahagia
Tetap gerun setia di dada
Apa mungkin selamanya
Apa mungkin sampai syurga
bila malam...perasaan tetap merasa suram
Kalaupun dunia ketiga nisbah air semuanya
Bila kemarau...tetap saja rasa dahaga
Berkeringat dari kepala
Berbekas bahang dikulit muka
Dan kalaupun sejuta wanita menisbah seorang jejaka
Tetap dunia tak terasa adilnya
Seorang pemuda menanggung semuanya
Termasuk pahala dosa
Termasuk biaya belanja
Kalau cinta ibarat kolah dan rindu ibarat airnya
Kalaupun penuh sekolah jernihnya sentiasa terjaga
Tetap cinta terasa bahaya
Bila percaya tak mampu kusua
Bila hatiku tak menemukan hatinya
Kalaupun aku pendamping dia menemu bahagia
Tetap gerun setia di dada
Apa mungkin selamanya
Apa mungkin sampai syurga
Sunday 2 December 2012
Kaku
Hanyutku dalam kalammu
Terlemas disitu kemudian kumembeku
Bagai suhu yang mengeraskan rasaku
Kuterdiam disitu..bersama kesimaku..memangukan keliru
Bagai terjerat di perkuburan rindu
Awasku pun serasa tak mampu menaruh utuhku
Kudratku disitu tapi berganjak tak mau
Tergadai usiaku
Dan dewasaku disitu
Sampai bila kau mahu kudisitu
Sila hangati aku
Biar aku berhenti membeku
Dan menghiburkanmu seinginku
Aku ingin hidup bersamamu
Disitu
Tapi bukan sebagai jasad yang kaku
Keyla^^
Dicintai sekalian awan
Setahunku merasakan semanis manis kebahagiaan
Sepurnamapun tak sempat tuk membayangkan kegusaran
Segala galanya membawa ketenangan
Setiap nafasku terasa bersungguhan
Membawaku ke alam yang cuma ada keindahan
Tanpa persengketaan
Tanpa tangisan
Namun angin tak selamanya keseorangan
Bila awan menghembuskan kemarahan
Sekali sekala angin diiring rintikan hujan
Tapi hujan..
Meski angin menghembuskannya kearah bertentangan
Untuk manusia didunia tak terlalu berasa hairan
Hairankan angin yang biasanya bersendirian kini diteman hujan
Hujankan tetap membasahi mereka yang masih kedinginan
Yang masih nyaman diulit ketenangan
Yang masih enggan mendung awan diakhiri derai hujan
Tapi kerana bernafaspun ada aturannya
Maka fitrah alam kuakurkan saja
Semoga benar kata orang orang tua
Yang bahawasanya hidup ini umpama roda
Yang tak selamanya kita diposisi kutub yang sama
Semoga suatu saat aku kan lebih redha
Kembali melihat bahagia
Dan kan tabah menempuh hiba
Semoga rela
Aku kan sudah dewasa
Subscribe to:
Posts (Atom)