Seorang Pujangga yang sebaya Cinta
Masih merindukan kelibat kekasihnya..
..yang semakin lama semakin menbuatnya kecewa
Bukan kekasihnya yang membuatnya kecewa
Tapi gelora perasaannya yang mengamuk resah selagi tak bertemu dengan kekasih yang sebenar-benar tercipta untuknya
Semakin hari semakin jiwanya berkelana
Kekasihnya hanya terdaya ditemu dalam lena malamnya
Apa mungkin gerangannya bakal menjelma dalam dunia nyata?
Itu yang ditanya-tanya oleh benak Pujangga
Dalam kanta pena rasa mereka memang tak seia
Tapi bahasa mereka sama saja
Cumanya Pujangga masih menjejaki bayang kekasihnya
Sedang Cinta mematikan hatinya buat sang teruna..
..dan cuma menghidupkan aroma cinta dalam bait puisinya
Cinta dan Pujangga mungkin pernah berjumpa
Tapi tak mungkin mereka sempat menyedarinya
Cuma bahasa puisi mereka seakan berhubung..
..saat kalimah cinta mereka meraung-raung
No comments:
Post a Comment